Dinkes Jogja Imbau Masyarakat Waspadai Penyakit di Cuaca Ekstrem
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap penyakit yang muncul di tengah cuaca ekstrem. Kasi Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinkes Kota Jogja Endang Sri Rahayu menuturkan salah satu penyakit yang patut diwaspadai adalah ispa dan flu.
Beberapa waktu lalu ispa dan flu bahkan menjadi penyakit yang paling banyak dilaporkan terjadi di puskesmas di Kota Jogja. Dalam kurun waktu 5 hari tepatnya pada 13-17 Oktober ini saja tercatat ada 485 kasus. Selain ispa dan flu, ada juga penyakit gondongan yang juga marak terjadi akhir-akhir ini.
Advertisement
BACA JUGA : Perubahan Suhu Ekstrem, Dalam Lima Hari Ada 485 Kasus ISPA di Jogja
"Gondongan sebenarnya setiap saat ada seperti flu, tapi ini terjadi lonjakan. Jogja juga banyak orang berkunjung. Walaupun tadi tidak ada [kasus], tapi orang berkunjung membawa virus, mudah sekali menular di sini," ujar Endang.
Endang mengajak masyarakat untuk terus menjaga daya tahan dan kesehatan tubuh. Sebagai langkah antisipasi, masyarakat yang merasa tengah tak enak badan diimbau untuk menggunakan masker. Di sisi lain, bagi anak yang mengalami gondongan juga diharapkan bisa izin tak masuk sekolah terlebih dahulu sebagai langkah pencegahan.
"Antisipasinya ya bagaimana kita menjaga kesehatan, lagi-lagi menjaga kesehatan. Ketika berkendara menggunakan alat pelindung diri misal pas hujan pakai jas hujan," imbau Endang.
Selain ispa, flu, dan gondongan, penyakit leptospirosis juga rentan terjadi saat cuaca ekstrem ataupun curah hujan tinggi. Penyakit ini disebabkan oleh penyebaran bakteri melalui air kencing tikus. Tikus biasanya muncul dari tumpukan sampah, seperti yang terjadi di beberapa titik di Kota Jogja saat ini. Kondisi ini akan semakin parah jika hujan tiba.
"Kami mengedukasi masyarakat untuk meminimalisir sampah dengan pemilahan dari sumbernya. Jadi di pilah-pilah, yang bisa di recycle dimanfaatkan lagi, yang basah dijadikan kompos. Karena itu selain tidak sedap juga bagaimana kewaspadaan ke leptospirosis harus mengelola sampah dengan baik," jelasnya.
Endang mengatakan belum ada lonjakan kasus leptospirosis di Kota Jogja saat ini. Meski demikian, masyarakat diminta untuk tetap melakukan langkah antisipasi. Salah satunya dengan menggunakan alat pelindung diri ketika hendak bersih-bersih atau beraktivitas yang berdekatan dengan sampah. Misalnya menggunakan sepatu bot atau sarung tangan.
"Karena kencing tikus bisa dimana-mana. Jadi lebih kepada masyarakat untuk lebih peduli dan waspada," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Seniman Keluhkan Mahalnya Sewa Panggung Seni, Fadhli Zon Bilang Begini
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Progres Pembangunan Jogja Planning Gallery, Pemda Sebut Masih Lakukan Kajian HIA
- Dr. Raden Stevanus: Ingatkan Kembali, Tolak Istilah Nataru
- Lakukan Pemetaan, Bawaslu Sebut Ada Ratusan TPS Rawan selama Pilkada Gunungkidul
- Hadapi Potensi Bencana Hidrometeorologi, Sekolah Diminta Waspada
- Biro PIWP2 Setda DIY Terus Dorong Percepatan Layanan Sanitasi Berkelanjutan
Advertisement
Advertisement