Advertisement
Arsip Kawasan Kotabaru Raih Penghargaan Memori Kolektif Bangsa

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja meraih penghargaan anugerah Memori Kolektif Bangsa (MKB) dari Arsip Nasional Republik Indonesia terkait arsip kawasan Kotabaru tahun 1925-2023. Selain itu, Pemkot Jogja juga meraih MKB terkait arsip Konferensi Colombo Plan XI tahun 1959.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Jogja, Afia Rosdiana menjelaskan arsip kawasan Kotabaru tersebut mencatat terkait peradaban di sana mulai dari masa kolonial, pendudukan Jepang, hingga sekarang. Arsip kawasan Kotabaru yang diakui ANRI adalah peta Kotabaru tahun 1925. Peta tersebut menampilkan kawasan hunian inti dan pembagian kapling-kapling rumah. Di situ juga terlihat nama jalan yang berasal dari nama gunung dan sungai.
Advertisement
Ia menilai kawasan Kotabaru memiliki kedudukan yang penting dalam perjalanan bangsa Indonesia. Pada masa koloniel, kawasan yang dibangun sebagai hunain modern pertama bagi kalangan orang Belanda dan Eropa di Jogja. Kemudian, pada masa pendudukan Jepang, kawasan tersebut dihuni pejabat militer, tangsi dan digunakan sebagai gudang persenjataan.
Pada masa revolusi kemerdekaan, kawasan tersebut menjadi pusat pemerintahan dan ibukota Indonesia. “Kini bangunan-bangunan bersejarah tersebut masih ada dan tetap dipertahankan,” katanya, Sabtu (24/5/2025).
Menurutnya, kawasan Kotabaru yang masih terjaga hingga saat ini membuktikan komitmen Pemkot Jogja untuk menjaga kawasan yang memiliki sejarah bagi bangsa Indonesia tersebut.
Dia menuturkan diperlukan waktu sekitar 20 bulan untuk menyusun arsip yang diajukan dalam MKB tersebut. Dalam penyusunan tersebut, Pemkot Jogja bekerja sama dengan Pemda DIY dan Puro Pakualaman sejak tahun lalu.
“Penetapan MKB kawasan Kotabaru memberikan manfaat bagi masyarakat dengan mengetahui sejarah kawasan tersebut secara nyata dan dibuktikan dengan arsip yang ada,” katanya.
Selain itu, penetapan MKB pada kawasan tersebut juga menjadikan sejarah kawasan tersebut dapat menjadi pertimbangan dalam kebijakan pembangunan dan pengembangan kawasan tersebut ke depan.
Saat ini ada 320 berkas yang terdiri dari 256 berkas tekstual, 33 foto, dan 31 kartografi. Berkas tersebut didukung pula dengan penelusuran arsip dari 23 entitas sebagai pelengkap informasi sejarah. Arsip tersebut kini disimpan dalam kondisi terawat di Lembaga Kearsipan Daerah Kota Jogja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

KKP Minta Komdigi Blokir Situs yang Jual Pulau di Anambas Riau
Advertisement

Lion Air Buka Penerbangan Langsung YIA-Tarakan, Pariwisata Jogja Diproyeksikan Kian Maju
Advertisement
Berita Populer
- Puluhan Kasus Leptospirosis Ditemukan di Sleman, 8 Orang Meninggal Dunia
- Peringati Bulan Bung Karno, DPRD DIY Gelar Wayang Kulit Semar Mbangun Khayangan
- Franziska Fennert Pamerkan Karya Seni Daur Ulang Plastik
- Kelurahan Suryodiningratan Optimalkan Bank Sampah dan Transporter
- Kreativitas Siswa Diasah Lewat Mural di Artplosian Amikom Yogyakarta
Advertisement
Advertisement