Advertisement

Seni Tradisi Nyaris Punah, Ini Kata Pengamat

Jalu Rahman Dewantara
Kamis, 10 Mei 2018 - 13:05 WIB
Arief Junianto
Seni Tradisi Nyaris Punah, Ini Kata Pengamat Kegiatan Revitalisasi Seni Permainan Tradisional yang digelar di Dusun Sedono, Desa Pundung Sari, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul, Rabu (9/5/2018). - JIBI/Harian Jogja/Jalu Rahman Dewantara

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Program revitalisasi seni tradisional di DIY terus digencarkan. Kali ini kesenian yang terancam hilang dan tenggelam oleh kemajuan zaman jadi sasaran program tersebut.

Salah satu seni tradisional yang kini jarang ditemui dan dimainkan oleh generasi muda adalah Gerit-Gerit Lancung dan Goco. Karena itu UPT TBY Dinas Kebudayaan (Disbud) DIY bekerja sama dengan Disbud Gunungkidul beserta pegiat seni melakukan revitalisasi permainan tradisional tersebut dengan melibatkan komunitas kesenian setempat yakni Sekar Cempaka Mulya, Dusun Sedono, Desa Pundung Sari, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul, Rabu (9/5/2018).

Advertisement

Pengamat Seni Supadma mengatakan kesenian tradisional baiknya dikelola dan dihadapi oleh masyarakat sendiri. Hal itu guna kelestariannya bisa terus menjadi tanggungjawab bersama.

"Jadi seni itu berkembang di masyarakat dan dijaga masyarakat, intinya masyarakat seperti di Sedono, Pundung Sari ini bisa menjadi contoh," jelasnya.

Supadma berharap meski kini seni tradisional kalah bersaing dengan produk kebudayaan luar, tapi dengan masih adanya kepedulian masyarakat maka seni tersebut akan terus hidup.

"Semangat masyarakat untuk menghidupkan kembali [seni tradisional] akan sangat baik. Selain itu jika tiap generasi mau belajar, tidak hanya sebagai penonton itu jauh lebih baik," ujarnya.

Seperti diketahui, Taman Budaya Yogyakarta (TBY) Disbud DIY bekerja sama dengan Disbud Gunungkidul beserta pegiat seni lakukan revitalisasi permainan tradisional tersebut dengan melibatkan komunitas kesenian setempat yakni Sekar Cempaka Mulya, Dusun Sedono, Desa Pundung Sari, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul.

Melalui kegiatan bertajuk Revitalisasi Dolanan Tradisional Gerit-gerit Lancung dan Goco yang dikemas sederhana agar mudah dipahami oleh masyarakat, upaya pelestarian itu dilakukan. Adapun para pemain dalam pertunjukan ini merupakan warga masyarakat Dusun Sedono yang secara keseharian adalah para petani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

UU DKJ Disahkan, Sebentar Lagi Jakarta Bakal Melepas Status Ibu Kota

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 19:37 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement