Advertisement
Banyak Warga Tertular Covid, Satu Kampung di Bantul Terancam Lockdown

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Pembatasan Secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PTKM) di DIY telah memasuki masa perpanjangan ketiga. PTKM ini memungkinkan karantina wilayah atau lockdown dusun yang berkategori zona merah Covid-19.
Saat ini masih ada empat kapanewon di Bantul yang dinyatakan zona merah. Keempat kapanewon tersebut adalah Banguntapan, Bantul, Sewon dan Piyungan.
Advertisement
BACA JUGA: PTKM DIY Diperpanjang Sampai 23 Februari, Ada Kemungkinan Dusun Dikarantina
Panewu Banguntapan Fauzan Muarifin mengatakan sejak sebelum penerapan PTKM, daerahnya sudah masuk zona merah. Bahkan, sampai PTKM perpanjangan ketiga, Banguntapan tetap zona merah. “Semua ini dipengaruhi oleh kondisi di level desa dan dusun yang dinamis,” kata Fauzan, Rabu (10/2/2021).
Meski wilayahnya masuk kategori zona merah, Fauzan menyatakan sampai kini tidak ada penerapan lockdown di tingkat RT. Hal ini karena masyarakat masih memandang belum diperlukannya kebijakan tersebut.
Di sisi lain, Fauzan mengklaim ada satu dusun di Banguntapan yang sampai kini belum terpapar kasus positif Covid-19.
“Itu di Dusun Singosaren 1, di sana klir tidak ada kasus. Ini dikarenakan warga di sana taat menerapkan protokol kesehatan dan kecenderungan mobilitas masyarakatnya yang tidak terlalu aktif,” ucap Fauzan.
BACA JUGA: Libur Imlek, Destinasi Wisata Gunungkidul Tetap Buka
Fauzan msnyatakan akan membuat penjelasan dan edaran yang lebih mudah dipahami oleh warga mengenai PTKM Mikro. Tujuannya, agar warga paham dan bisa berperan aktif membantu pencegahan penularan Covid-19.
Lockdown belum diterapkan di Kalurahan Sitimulyo, Piyungan. Lurah Sitimulyo Juweni mengatakan, meski masuk dalam zona merah, tapi belum ada wilayahnya yang menerapkan lockdown.
“Belum ada. Kami sendiri hanya bisa mengingatkan kepada warga jika wilayah kami masih zona merah. Protokol kesehatan kami minta benar-benar diterapkan,” ucapnya.
Terpisah, satu kampung di Karangsemut, Trimulyo, Jetis, Bantul terancam lockdown menyusul tingginya angka positif Covid-19 di daerah tersebut beberapa hari terakhir.
“Keputusan lockdown belum ada. Tapi memang ada indikasi penularan yang cukup masif di tempat kami. Dan saat ini kami tengah melakukan pendataan,” kata Satgas Covid-19 Kalurahan Trimulyo, Jetis, Wikan Werdokisworo.
BACA JUGA: Hujan Semalam Suntuk, Puluhan Rumah dan Ratusan Hektare Lahan Pertanian di Kulonprogo Kebanjiran
Mantan pengurus Persiba Bantul ini mengungkapkan awal mula penularan Covid-19 di wilayahnya tersebut kali pertama diketahui beberapa waktu lalu. Ada satu warga yang terinfeksi Covid-19 ikut bekerja bakti membangun masjid. Alhasil, beberapa warga yang berkontak dengan pasien Covid-19 tersebut tertular.
“Sampai Minggu ada sekitar 10-15 orang yang positif. Ini menyebar tidak di satu RT. Kami sendiri baru akan merapatkan langkah yang akan ditempuh, apakah nanti akan ada lockdown di tingkat RT dan masuk zona merah seperti aturan di PTKM Mikro,” ucap Wikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Polri Buru Pelaku Penipuan Modus Kripto Platform JYPRX, SYIPC, dan LEEDSX
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Perpanjangan SIM Keliling di Sleman, Jumat 9 Mei 2025
- Truk Bermuatan Batu Alam Kecelakaan Tunggal di Piyungan, Sopir Meninggal di Tempat
- Tim Hukum Pemkab Bantul Dampingi Pengusutan Kasus Tanah Keluarga Bryan
- Donatur Food Bank Lumbung Mataram Jogja Terus Bertambah, Ini Daftarnya
- 1 Orang Tewas dalam Kecelakaan Truk di Jalan Jogja-Wonosari, Berawal dari Mati Mesin Kemudian Didorong hingga Rem Blong
Advertisement