Advertisement

Penyakit Kuku Mulut Muncul di Kulonprogo, Bantul Siaga Penuh

Catur Dwi Janati
Rabu, 18 Mei 2022 - 16:07 WIB
Arief Junianto
Penyakit Kuku Mulut Muncul di Kulonprogo, Bantul Siaga Penuh Pemeriksaan PMK di tempat penampungan ternak Dagan, Murtigading, Sanden, Rabu (18/5/2022). - Harian Jogja/Catur Dwi Janati

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL--Munculnya kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kulonprogo membuat Pemkab Bantul siaga penuh. Hal ini salah satunya adalah untuk mengantisipasi merebaknya penyakit itu saat Iduladha dua bulan mendatang.

Setidaknya ada tiga kapanewon menjadi fokus awal Pemkab, yakni Kapanewon Sanden, Sewon, dan Pundong. Ternak-ternak di ketiga kapanewon itu diperiksa oleh tim gabungan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul bersama Polres Bantul.

Advertisement

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul, Joko Waluyo menerangkan bila penularan PMK telah merambah ke kawasan Jawa Tengah bahkan sampai Kapanewon Galur, Kulonprogo yang lokasinya sangat dekat dengan Bantul.

BACA JUGA: Hari Pendidikan Nasional, Ini Kata Bupati Bantul...

Meski belum ditemukan adanya ternak yang terinfeksi PMK, pencegahan dan pemeriksaan ternaik makin digencarkan di semua wilayah.

"Kami antisipasi, kami membentuk Satgas untuk penanganan kewaspadaan PMK yang melibatkan dari kepolisian, Satpol PP, Bakesbangpol termasuk juga dari BPBD. Kita awasi kandang-kandang kelompok, tempat-tempat penampungan ternak," kata dia, Rabu (18/5/2022).

Selain pemeriksaan, pengetatan akses keluar masuk hewan ternak dari dan ke Bantul pun diperketat. Joko secara tegas tidak akan menerima ternak dari wilayah-wilayah yang terjangkit PMK.

"Kami juga tegas, kabupaten Bantul tidak akan menerima ternak dari daerah-daerah yang kena terjangkit PMK, seperti daerah Jawa Timur. Kami akan lebih teliti lagi," tandasnya.

Salah satu bentuk pengetatan lalu lintas hewan ternak dilakukan dengan tidak diterbitkannya surat izin untuk keluar ternak dari Kabupaten Bantul. "Untuk masuk, wajib ada Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). Sebelumnya kami isolasi dulu," ucap dia.

BACA JUGA: ASPD Hari Pertama di Bantul, 28 Siswa Tidak Hadir

Pengawasan ketat itu dilakukan agar PMK tak menjadi momok saat Iduladha. Sesuai kalender, Iduladha akan tiba pada Juli mendatang. 

Dijelaskan Joko, Saat Iduladha setidaknya ada 7.000 ekor sapi dan 16.000 ekor kambing serta domba berputar di area Bantul. Dengan pemeriksaan yang diintensifkan, Joko berharap saat Idul Adha kelak tidak terjadi wabah di Kabupaten Bantul. "Karena 70 persen penyuplai kebutuhan daging DIY dari Kabupaten Bantul," ujarnya.

Salah satu pengelola tempat penampungan ternak di Dagan, Murtigading, Sanden, Warsito mengaku terbantu dengan adanya pemeriksaan yang digelar tim gabungan.

Upaya ini dinilai Warsito cukup bermanfaat untuk mengantisipasi adanya sapi yang terjangkit di kandangnya. Setidaknya 40 sapi bisa tertampung di tempat Warsito, sebelum nantinya dijual ke sejumlah pasar dan peternak untuk digemukan.

"Saya tiap ada sapi datang, saya semprot dengan desinfektan itu semuanya. Sekalian kami suntik vitamin dan antibiotik, biar sapinya tetap fit," terangnya.

Sapi-sapi yang ditampung Warsito berasal dari wilayah sekitar seperti Sanden, Imogiri, hingga Rongkop, Gunungkidul. Sebagai bentuk kewaspadaan Warsito sempat menolak tawaran sapi dari luar daerah demi keamanan puluhan sapi yang sudah menghuni tempat penampungannya.

"Tidak ada yang dari luar DIY, kemarin sempat ada tetapi saya tolak. Enggak bisa dari Madura, kemarin ada saya tolak, enggak bisa. Enggak ada surat kesehatan. Kalau disana mengeluarkan surat kesehatan oke enggak apa-apa," ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Kasus Korupsi Timah, Bos Maskapai Penerbangan Terlibat

News
| Sabtu, 27 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement