JJLS Ditarget Rampung Medio 2024, Ini Tantangan yang Harus Dihadapi Pemerintah
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) di DIY tuntas pada pertengahan 2024 mendatang. Saat ini proses konstruksi sedang dikebut oleh Pemerintah Pusat melalui unitnya yang berada di DIY.
Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Tengah-Yogyakarta Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Javid Hurriyanto menyatakan sejumlah segmen konstruksi yang dikerjakan di DIY ada beberapa tahap penyelesaian baik tahun ini maupun tahun berikutnya. Namun secara umum pada pertengahan 2024 ditargetkan selesai.
Advertisement
“Target semua di Pansela [pantai selatan] ini 2024 maksimal di pertengahan tahun tersebut bisa terselesaikan tetapi tentunya dengan melihat penganggaran. Semoga tidak ada kendala,” katanya kepada Harianjogja.com, Kamis (7/7/2022).
BACA JUGA: Wow! Kelok 18 JJLS DIY Akan Dilengkapi Rest Area di Puncak
Pansela merupakan jalur sepanjang pulau Jawa dengan total panjang 1.547 kilometer dan sampai saat ini sudah 1.164 kilometer yang sudah tertangani, adapun sisanya yang belum tertangani secara standar nasional lebar jalan berada di angka 383 kilometer.
Secara umum panjang JJLS untuk area Jateng dan DIY total 333,36 kilometer, terdiri atas Jateng 212,53 km dan DIY 120,83 kilometer. Adapun untuk Jateng dan DIY secara keseluruhan sudah dikerjakan sepanjang 241 kilometer.
“Jateng yang belum selesai ada 64,70 kilometer dan DIY sekitar 27,57 kilometer, khusus Jateng memang ada yang belum terstandar secara nasional mulai dari dari Kebumen-Cilacap, sebenarnya sudah ada jalan eksisting saat ini dalam tahap penyiapan lahan oleh pemerintah setempat. Untuk DIY saat ini sedang kami kerjakan,” ujarnya.
Pekerjaan pembangunan jalur Pansela ini dimulai sejak 2004 dan setiap tahun dilakukan meski tidak secara besar-besaran. Kemudian pada 2015 pembangunan dilakukan lebih serentak sehingga sesuai target 2024 bisa diselesaikan semua.
Dia mengaku tantangan terbesar dalam membangun di Pansela terkait dengan topografi salah satunya di DIY yang beberapa titik berada di perbukitan dan terbelah oleh sungai yang lebar seperti Sungai Progo dan Opak.
Kondisi ini butuh penanganan khusus yang berdampak pada perencanaan seperti membuat jembatan. Termasuk membangun underpass karena konstruksi jalan tepat berada di kompleks YIA.
“Tantangan lain secara sosial pengadaan lahan tetapi bersinergi dengan pemda karena pengadaan lahan dibantu daerah. Kami yang membangun konstruksinya,” ujarnya.
Keberadaan pansela diharapkan dapat mengurai beban berat di pantura sehingga lalu lintas bisa beralih ke selatan. Selain itu pansela diharapkan dapat meningkatkan perekonomian warga melalui kemudahan akses dan pengembangan kawasan wisata. Mengingat selatan Jawa termasuk DIY banyak pantai yang memiliki potensi besar untuk pengembangan wisata.
“Selain pantai, kuliner juga banyak, nanti tinggal bagaimana Pemda untuk memaksimalkan potensi itu. Kami terus lakukan sosialisasi juga ke daerah dan masyarakat terkait pengembangan pansela ini. Kami yakin pansel ini dapat mendukung pengembangan wisata dan pergerakan logistik antarprovinsi,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Warga Keluhkan Pembakaran Sampah oleh Transporter, DLH Bantul Siap Bertindak
- 2 Sekolah di Kulonprogo Ini Berpotensi Terdampak Pembangunan Tol Solo-Jogja-YIA
- Viral Aksi Mesum Parkiran Abu Bakar Ali Jogja, Satpol PP Dorong Adanya Kontrol Sosial
- Pemkot Berkomitmen Selesaikan Sampah dari Hulu sampai Hilir
- Dorong Pilkada Lebih Fair dan Bermartabat, PDIP Kulonprogo Bentuk Satgas OTT Politik Uang
Advertisement
Advertisement