Advertisement

Kader PDIP Diingatkan Tidak Korupsi

Abdul Hamied Razak
Senin, 08 Agustus 2022 - 07:17 WIB
Sirojul Khafid
Kader PDIP Diingatkan Tidak Korupsi Suasana Pendidikan Kader Pratama DPC PDI Perjuangan Kota Jogja, Sabtu (6/8) hingga Minggu (7/8) di Kaliurang, Pakem, Sleman. - Ist

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—PDI Perjuangan menargetkan kemenangan untuk ketiga kalinya pada Pemilu 2024 mendatang. Para kader diminta menjadi sosok yang dijadikan panutan oleh masyarakat dan tidak melakukan korupsi.

Sekretaris Badiklatpus DPP PDI Perjuangan, Ananta Wahana, mengatakan partainya menargetkan kemenangan ketiga atau hattrick pada Pemilu 2024 mendatang. Para kader diminta untuk melakukan pemetaan persoalan yang dihadapi masyarakat dan memberikan solusinya. 

Advertisement

"Kader partai juga harus menjadi panutan di masyarakat. Rajin turun ke bawah, beri contoh yang baik dan jangan melakukan korupsi," tegasnya saat membuka Pendidikan Kader Pratama DPC PDI Perjuangan Kota Jogja, Sabtu (6/8) hingga Minggu (7/8) di Kaliurang, Pakem, Sleman.

Dia mengatakan, banyak lembaga survei yang merilis kalau Pemilu dilaksanakan saat ini maka PDI Perjuangan akan keluar sebagai pemenang dengan rata-rata raihan suara 19-23%. Lewat kebersamaan, gotong-royong dan soliditas para kader hal tersebut dapat tercapai.

BACA JUGA: Bangkitkan Ekonomi lewat Produk Lokal, Kapanewon Tempel Punya Garasi UMKM

"Ini harus diwujudkan dan harus ditingkatkan (perolehan suara). Untuk itu, butuh ide-ide yang memicu kreativitas seluruh kader untuk lebih bermutu, punya disiplin tinggi, mampu mengorganisasi, menggerakan roda Partai dan menjadi panutan," katanya.

Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Jogja, Eko Suwanto, menjelaskan selain diberi materi Ideologi Pancasila, peserta juga diberikan materi tentang keistimewaan DIY. "Tujuan Pendidikan Kader Pratama adalah menggembleng kader partai agar memiliki ideologi, militansi, loyalitas, disiplin, ikhlas dan hati yang bersih sehingga cakap dalam perjuangan memenangkan Pemilu 2024 guna mewujudkan kesejahteraan rakyat," kata Eko.

Penggemblengan tersebut, lanjutnya untuk melatih kader belajar mendengar suara dan aspirasi rakyat. Usai diklat, kader akan ditugaskan ke lapangan untuk merekam suasana hati rakyat, menyatu dalam satu tarikan nafas perjuangan dengan rakyat. "Kader tidak boleh dizona mapan, kader harus turun turun dan turun ke rumah rumah rakyat. Bekerja dan berjuang bersama rakyat," kata Eko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Darurat, Kasus Demam Berdarah di Amerika Tembus 5,2 Juta, 1.800 Orang Meninggal

News
| Jum'at, 19 April 2024, 20:27 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement