Advertisement

Presiden Wacanakan Pencabutan Status PPKM, Dinkes Jogja: Jangan Sampai Timbul Gejolak

Yosef Leon
Kamis, 29 Desember 2022 - 16:17 WIB
Arief Junianto
Presiden Wacanakan Pencabutan Status PPKM, Dinkes Jogja: Jangan Sampai Timbul Gejolak Suasana selter isolasi terpusat Bener Tegalrejo, Kamis (29/12/2022). - Harian Jogja/Yosef Leon

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja melaporkan perkembangan kasus Covid-19 terus mengalami penurunan di wilayahnya sampai dengan akhir tahun ini.

Meski begitu, wacana pencabutan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) lantaran tren kasus yang terus melandai dinilai harus dicermati dengan sungguh-sungguh agar tidak menimbulkan gejolak di kemudian hari. 

Advertisement

Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus Dinas Kesehatan Kota Jogja Okto Heru Santosa menerangkan tingkat keterisian tempat tidur pada rumah sakit rujukan Covid-19 mengalami tren yang fluktatif dengan arah menurun sejak satu bulan terakhir (28 November-28 Desember 2022). Pada tempat tidur isolasi per 28 Desember 2022 hanya dihuni 24 pasien dari total 182 tempat tidur. 

"Untuk tempat tidur intensif per 28 Desember terisi dua dari total 39. Bisa jadi ada pasien baru Covid-19 yang masuk dan kondisi harus masuk ICU. Atau pasien yang awalnya di bangsal isolasi biasa, kondisi memburuk dan harus masuk ICU sebanyak 2 bed. Sebelumnya kosong sejak 26-27 Desember," ucap dia, Kamis (29/12/2022). 

BACA JUGA: Jokowi Berencana Hapus PPKM, Begini Respons Sultan HB X

Kondisi yang sama juga terjadi di sejumlah selter isolasi terpusat Covid-19 yang dioperasikan Pemkot Jogja. Selter Bener Tegalrejo bahkan sejak pertengahan bulan ini tidak ada pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di tempat itu. Hanya saja operasi tetap dilakukan untuk kesiapan menghadapi liburan akhir tahun jika sewaktu-waktu kasus kembali meningkat. 

Menurut Okto, meski kasus terus menunjukkan penurunan wacana pencabutan status PPKM seharusnya sudah dipikirkan sangat matang oleh Pemerintah Pusat, terutama efek setelah dicabutnya status itu.

Pasalnya, dengan mengubah habitual atau kebiasaan orang itu sangat susah. Hal ini bisa dilihat dari perbandingan perilaku masyarakat di saat kondisi PPKM level 4 atau 3 yang masih saja ditemui masyarakat yang tidak percaya dengan adanya Covid-19. 

"Apalagi di PPKM level 1 ini, semua kok sepertinya sudah merasa covid sudah hilang. Padahal infonya varian baru di Cina masih mengamuk, pasien positif meningkat dan meninggal juga naik. Kami di daerah sebagai perpanjangan dari pusat siap saja melaksanakan keputusan akhir. Semoga semua berjalan dengan baik sesuai harapan kita semua," ujar dia.

Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Jogja Lana Unwanah menyatakan tren pertumbuhan kasus harian di wilayah setempat sekarang tidak pernah lagi mencapai angka dua digit.

Rata-rata pasien yang terkonfirmasi juga tidak mengalami gejala apapun. Gelombang kunjungan wisatawan ke Jogja pun diprediksi belum menunjukkan peningkatan kasus sejak beberapa hari terakhir. 

"Cakupan vaksinasi dan juga booster sudah cukup tinggi. Jadi bisa dikatakan seimbang meskipun sekarang wisatawan yang datang filternya tidak seketat saat kasus melonjak dulu," ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini

News
| Jum'at, 26 April 2024, 19:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement