Waduh! Baru Dibuka TPS Sementara di Tamanmartani Hampir Penuh
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman tengah memikirkan cara pengelolaan dan pembuangan sampah usai TPS sementara di Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, tidak bisa digunakan usai 5 September 2023.
Sebab, TPS sementara di atas lahan 3.000 meter persegi dengan kedalaman galian 2,5 meter dan luasan 30x50 meter itu sedari awal difungsikan untuk menitipkan sampah.
Advertisement
BACA JUGA: Gerakan Mbah Dirjo Diklaim Kurangi 30% Produksi Sampah di Jogja
Selain itu, TPS sementara di Kalurahan Tamanmartani tersebut juga diperkirakan akan penuh pada 5 September 2023.
"Di samping itu kan, izin ke masyarakat kan juga hanya sampai 5 September 2023. Untuk itu kami sedang pikirkan jalan keluarnya," kata Kepala DLH Sleman Epiphana Kristiyani kepada Harianjogja.com, Jumat (25/8/2023).
Menurut Epiphana, ada kemungkinan pihaknya akan memaksimalkan bank sampah, depo dan TPS 3R (Tempat Pemrosesan Sampah Reduce-Reuse-Recycle) yang saat ini cukup banyak tersebar di sejumlah wilayah di Sleman. Hanya saja, keputusan tersebut masih akan dibahas bersama di tingkat internal maupun dengan pihak Pemda DIY.
"Ini yang akan kami cari solusinya. Kami juga akan membahas terkait dengan kuota sampah yang diperbolehkan dibuang ke TPA Piyungan dengan pihak provinsi usai tanggal 5 September 2023 nanti," lanjut Epiphana.
Lebih lanjut Epiphana, selama penutupan TPA Piyungan, sejatinya tidak sepenuhnya tempat tersebut tidak menerima kiriman sampah. Sampah masih boleh dibuang ke TPA Piyungan, hanya saja dengan kuota terbatas. Untuk Sleman setiap harinya, hanya diperbolehkan membuang sampah ke TPA Piyungan sebanyak 6 truk.
"Sedangkan untuk sisanya 10 truk dikirim ke TPS sementara di Tamanmartani," ucap Epiphana.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (PUP ESDM) DIY, Anna Rina Herbranti mengatakan jika sampah yang dibuang ke TPA Piyungan Transisi Tahap 1 telah menampung sampah dari Kota Jogja, Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul. Jumlah volume sampah yang disetorkan ke sana saat ini mengalami kenaikan dari 100 ton per hari menjadi 180 per hari.
Menurut Anna apabila TPA Piyungan Transisi Tahap 2 rampung dibangun, dia berharap sampah yang disetorkan ke sana dapat dibatasi jumlahnya agar tempat pengolahan sampah tersebut dapat digunakan hingga akhir 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Hujan Deras, Dapur di Rumah Warga Kasihan Bantul Roboh Timpa Penghuni
- Bencana Hidrometeorologi, Pemkab Gunungkidul Segera Tetapkan Status Siaga
- Prediksi Cuaca BMKG, Seluruh Wilayah DIY Diguyur Hujan Lebat 3 Hari ke Depan
- Liga 1 Besok, PSS Jamu PSBS Biak, Ini Head to Head Kedua Tim
- KPU Bantul Mulai Mendistribusikan Undangan Nyoblos di Pilkada
Advertisement
Advertisement