Advertisement

Disbud Kota Jogja Gelar Sarasehan Adat Tradisi, Bahas Upacara Jamasan Pusaka Tombak Kyai Wijaya Mukti

Media Digital
Kamis, 07 September 2023 - 18:37 WIB
Sunartono
Disbud Kota Jogja Gelar Sarasehan Adat Tradisi, Bahas Upacara Jamasan Pusaka Tombak Kyai Wijaya Mukti Jamasan pusaka di Pemkot Jogja. - Istimewa.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Kota Jogja kaya akan adat dan budaya yang hingga kini terus dilestarikan. Salah satunya terkait upacara Jamasan Pusaka Tombak Kyai Wijaya Mukti.

Masyarakat perlu memahami makna dan arti pelaksanaan Upacara Jamasan Pusaka Tombak Kyai Wijaya Mukti. Oleh karena itu Dinas Kebudayaan Kota Jogja menggelar kegiatan Sarasehan Adat dan Tradisi yang merupakan dalam melestarikan nilai-nilai adat dan tradisi di Kota Jogja, Kamis tanggal 8 Agustus 2023 di Hotel Gaia Cosmo.

Advertisement

Kegiatan ini diikuti puluhan peserta dari  OPD di lingkungan Pemerintah Kota Jogja, Pametri Wiji serta Abdi Dalem Keprajan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

BACA JUGA : Begini Cara Pemkot Jogja Menjaga Kawasan Cagar Budaya 

Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Jogja Yetti Martanti mengatakan, kegiatan ini menjadi salah satu wujud dari kecintaan dan kebanggaan bersama terhadap kebudayaan yang ada di Kota Jogja.

"Ini menjadi salah satu upaya  kita bersama dalam mendukung pelestarian dan pengembangan budaya yang ada di Kota Jogja. Semoga apa yang kita lakukan bersama menjadi inset wawasan arti dan makna pentingnya Jamasan Pusaka Tombak Kyai Wijaya Mukti," ujar Yetti.

Jamasan Pusaka Tombak Kyai Wijaya Mukti menjadi tradisi setiap tahunnya dilakukan Pemkot Jogja yang diselenggarakan bulan suro. Namun jika pada bulan Suro di tahun itu tidak terdapat hari Selasa Kliwon, maka waktu pelaksanaan tradisi Jamasan Pusaka Tombak Kyai Wijaya Mukti bisa diganti menjadi hari Jumat Kliwon.

Pusaka Tombak Kyai Wijaya Mukti merupakan Pusaka pemberian Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat kepada Pemerintah Kota Jogja. Pusaka tersebut dibuat tahun 1921 pada era Hamengku Buwono  ke VIII. Saat ini Pusaka tersebut bersemayam di ruang kerja Walikota Jogja.

"Keberadaan Pusaka Tombak Kyai Wijaya Mukti bagi Pemerintah Kota Jogja ini mengisyaratkan adanya pesan-pesan luhur/simbol kekuatan moral bagi pemimpin untuk selalu berusaha memakmurkan rakyatnya. Oleh karenanya upacara ini sangat kental akan adat dan tradisi," katanya.

Yetti mengatakan, sarasehan ini diharapkan menambah pemahaman bersama mengenai filosofi dan arti tradisi Jamasan Pusaka Tombak Kyai Wijaya Mukti yang akan dilaksanakan pada hari Selasa, 8 Agustus 2023.

BACA JUGA : Enam Sekolah Cagar Budaya di Kota Jogja Dipugar

Sekretaris Daerah Kota Jogja Aman Yuriadijaya mengungkapkan, selain pentingnya pengetahuan arti dan makna Jamasan Pusaka Tombak Kyai Wijaya Mukti ini tidak lengkap jika masyarakat tidak ikut memahaminya.

Ia berharap, tidak hanya pemerintah saja yang berkontribusi saat pelaksanaan Jamasan Pusaka Tombak Kyai Wijaya Mukti tetapi masyarakat ikut serta di dalamnya.

"Tidak hanya pemerintah saja yang  mengemban amanah ini tetapi arti dan maknanya juga harus dipahami masyarakat Kota Jogja," katanya.

Salah satu narasumber dari Akademisi UNY/Praktisi Adat dan Tradisi Suwardi mengungkapkan, kata 'Jamasan' berasal dari bahasa Jawa Kromo Inggil yang memiliki arti cuci/membersihkan atau mandi.

Sedangkan 'Pusaka' adalah sebutan bagi benda-benda yang dianggap keramat atau memiliki kekuatan tersendiri. Oleh karena itu, perawatan keris sebagai salah satu pusaka tidak bisa dilakukan secara sembarangan.

"Untuk merawat dan melaksanakan Upacara Jamasan Pusaka Tombak Kyai Wijaya Mukti ini benar-benar mereka yang konsen terhadap adat dan tradisi. Sebelum dilaksanakan biasanya melakukan puasa mutih selama tiga hari dan melalui beberapa tahap agar saat pelaksanaan, orang tersebut bersih atau suci," ungkapnya.

Langkah Upacara Jamasan Pusaka ini melalui beberapa tahap di mana pusaka terlebih dahulu dibersihkan dengan air perasan jeruk nipis. Tujuannya untuk membersihkan noda dan karat yang menempel pada pucuk tombak yang terbuat dari logam. Usai dicuci, pusaka dilap menggunakan serabut kayu.

BACA JUGA : Enam Sekolah Cagar Budaya di Kota Jogja Dipugar

Setelah itu, pusaka disiram dengan air bersih dan dikeringkan. Selanjutnya pusaka diberi warangan dengan cara dioles berkali-kali. Warangan ini terbuat dari arsenik yang bertujuan untuk melindungi pusaka agar tidak berkarat. Setelahnya pusaka diolesi minyak kelapa yang dicampur dengan minyak cendana.

"Semoga pada pelaksanaan nanti, semua dapat benar-benar memaknai arti dari Jamasan Pusaka Tombak Kyai Wijaya Mukti. Sehingga apa yang dilakukan dapat bermakna tidak hanya pemerintah saja tetapi untuk warga Kota Jogja," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pendidik di Pacitan Antusias Kolaborasi dengan Museum Song Terus

News
| Jum'at, 26 Juli 2024, 22:40 WIB

Advertisement

alt

Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya

Wisata
| Rabu, 24 Juli 2024, 15:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement