Puluhan Ribu Bibit Kopi Kembali Ditanam di Lereng Merapi
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Puluhan ribu bibit kopi kembali ditanam Pemkab Sleman sebagai upaya untuk terus mengembangkan eksistensi kopi Merapi yang sempat terdampak erupsi pada 2010 lalu.
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa mengungkapkan pascaerupsi Gunung Merapi 2010, banyak lahan tanaman kopi di sekitar lereng Merapi menjadi rusak lantaran terdampak erupsi. Untuk mendorong eksistensinya kembali, penanaman bibit kopi digalakkan agar bisa mengembalikan jumlah lahan yang rusak tersebut.
Advertisement
Sebanyak 50.000 bibit kopi ditanam di lahan seluas 50 hektare di kawasan lereng Merapi. Penanamanmya disebar di Kapanewon Cangkringan, Pakem dan Turi. "Permintaan kopi di Sleman ini besar dan saat ini kita belum bisa mencukupi," kata Danang pada Kamis (28/12/2023).
Baca Juga
Festival Kopi Merapi Dorong Ekosistem Kopi di Sleman Lebih Bergairah
Pria Ini Punya Cara Jitu Angkat Derajat Kopi Merapi Lebih Tinggi
Menggairahkan Kembali Kopi Merapi dengan Gertak
Melalui skema ini, diharapkan budi daya kopi di kawasan Merapi dapat berkembang dan mampu bersaing di pasaran. Karenanya Danang mengajak semua pihak terkait untuk saling berkolaborasi untuk membudidayakan tanaman kopi ini, serta mempromosikan kopi produksi Merapi.
"Kopi Merapi ini tergolong kopi spesial, karena semakin tinggi ditanam, kopi semakin enak. Saya pengin ikon kopi Merapi ini semakin di kenal. Dan nantinya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat disini," tuturnya.
Sekretaris Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Rofiq Andriyanto menambahkan penanaman bibit kopi ini merupakan implementasi dari program Pemerintah Pusat melalui dana APBN. Senada dengan Danang, Rofiq berharap penanaman bibit ini dapat membuat lahan perkebunan kopi di lereng gunung Merapi kembali berkembang setelah erupsi Merapi 2010 lalu.
"Saat sebelum erupsi lahan kopi kita ada 850 hektare dan setelah erupsi ada sejumlah perubahan. Sekarang hanya tersisa 375 hektare saja. Maka ini perjuangan untuk kita semua," ujarnya.
Upaya penanaman kembali kopi Merapi ini sebelumnya sudah dimulai sejak 2022 lalu. Pada tahap pertama itu, jumlah lahan yang ditanami mencapai 50 hektare dengan jumlah bibit sebanyak 50.000 bibit.
"Maka dengan jumlah yang sekitar 425 hektare ini tentu masih jauh dari potensi lahan kopi di tiga Kapanewon ini yang sebesar 2.500 hektare. Maka ini perjuangan yang panjang," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Satu-satunya yang Gelar Kampanye Akbar, Heroe-Pena Gandeng 15.000 Kawula Muda
- Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo Jumat 22 November 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo
- Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo Jumat 22 November 2024
- Heroe-Pena Optimistis Kantongi 40 Persen Kemenangan
- Jadwal Terbaru KRL Solo-Jogja Jumat 22 November 2024: Berangkat dari Palur Jebres, Stasiun Balapan dan Purwosari
Advertisement
Advertisement