Advertisement

Pemkot Jogja dan Pabrik Semen SBI Kerja Sama Manfaatkan Sampah

Alfi Annisa Karin
Senin, 25 Maret 2024 - 14:27 WIB
Ujang Hasanudin
Pemkot Jogja dan Pabrik Semen SBI Kerja Sama Manfaatkan Sampah Pemkot Jogja dan PT SBI melakukan penandatanganan kesepakatan bersama terkait dengan pemanfaatan RDF yang akan diproduksi oleh Pemkot Jogja sebagai bagian dari pengolahan sampah, Senin (25/3) - Harian Jogja - Alfi Annissa Karin

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA - Pemkot Jogja mulai memasuki babak baru dalam pengolahan sampah. Diwujudkan dengan melakukan penandatanganan kesepakatan dengan PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) di Balai Kota Jogja, Senin (25/3/2024).

PT SBI merupakan pabrik semen yang akan menjadi off taker atau pihak yang memanfaatkan refused derived fuel (RDF). Sementara, RDF merupakan output atau hasil pengolahan sampah Kota Jogja yang akan diolah di TPS 3R Nitikan, Karangmiri, dan Nitikan 2 Kranon.

Advertisement

Penjabat Wali Kota Jogja Singgih Raharjo menuturkan produksi sampah di wilayahnya mencapai sekitar 200 ton perhari. Sementara, sebesar 40-50 persen atau kira-kira 100-an ton di antaranya akan diolah menjadi RDF.

"Ini adalah babak baru untuk pengolahan sampah di Kota Jogja dengan penandatanganan kesepakatan bersama antara Pemkot dengan PT SBI. Tentunya ini akan segera diikuti dengan perjanjian kerja sama pemanfaatan RDF untuk pembakaran di PT SBI," ujarnya saat ditemui di Balai Kota Jogja, Senin (25/3).

Singgih menuturkan, realisasi dari produksi RDF akan dilakukan sesegera mungkin. Saat ini, di TPS 3R Nitikan juga tengah berproses dalam hal instalasi modul pengolah RDF. Menurutnya, ini akan menjadi kerja sama yang menguntungkan dua belah pihak. Di satu sisi Pemkot Jogja terbantu dalam hal pengolahan sampah. Di sisi lain, PT SBI juga terbantu dalam hal penyediaan bahan bakar yang ramah lingkungan.

"Kami berharap ini energi terbarukan dari sampah akan betul-betul bermanfaat," imbuhnya.

Sementara, Presiden Direktur PT SBI Lilik Unggul Raharjo menuturkan pabriknya yang berlokasi di Cilacap itu mampu memanfaatkan RDF maksimal hingga 250 ton. Hingga saat ini, kapasitas RDF yang dipakai oleh PT SBI telah mencapai 100 ton perhari. Sebanyak 80 ton disumbang dari Cilacap dan 20 ton dari Banyumas.

"Kita masih punya space kira-kira 250 ton, jadi ada sekitar 150-an ton lagi. Ada dari Sleman 30-an ton," kata Lilik.

BACA JUGA: Dapat Kritikan dari Walhi, DLHK DIY Anggap RFD Jadi Metode Terbaik Pengolahan Sampah

Dia menambahkan, sejauh ini penggunaan RDF sebagai bahan bakar telah dilakukan selama tiga tahun. Hasilnya terbilang berhasil memangkas hingga 14 persen penggunaan batu bara sebagai bahan bakar utamanya. Ke depan, ditargetkan mampu memangkas hingga 25 persen.

Lilik menuturkan, pabrik semen sejak awal memang didesain untuk menggunakan bahan bakar batu bara, bukan bahan bakar alternatif. Sehingga dibutuhkan berbagai penyesuaian. RDF yang dipakai pun punya spesifikasi khusus. Misalnya, mengandung kadar air maksimal 20 persen dan berukuran maksimal 5 cm.

"Sampah segar itu rata-rata di Indonesia campuran antara sampah organik dan anorganik rata-rara 50 persen 60 persen, akan berat kalau jadi bahan bakar. Sehingga kita perlu keringkan," katanya.

Lilik menambahkan, kerja sama ini sejatinya telah lama direncanakan tepatnya sejak 2012. Upaya ini juga merupakan bentuk tanggung jawab sosial perusahannya untuk membantu Pemkot Jogja mengatasi masalah sampah. Mengingat, berbagai produk semen dari pabriknya turut beredar di Kota Jogja.

"Awalnya bagaimana kita bisa membantu menyelesaikan masalah sampah perkotaan terutama di daerah sekitar pabrik di Cilacap. Kemudian Jogja kita pilih juga sebenarnya diskusi sudah sejak 2012. Tentunya kita ada tanggung jawab moral juga bagaimana menyelesaikan masalah yang ada di DIY," ungkapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Viral Bea Cukai Tagih Alat Belajar SLB hingga Ratusan Juta, Begini Penjelasan Sri Mulyani

News
| Minggu, 28 April 2024, 16:47 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement