Bansos JSLU Sejahterakan Lansia dan Berdayakan Warung Sekitar
Advertisement
SLEMAN—Dinsos DIY mulai meluncurkan bantuan sosial Jaminan Sosial Lanjut Usia (JSLU) kepada para lansia rentan. Tak hanya menyejahterakan lansia, program ini juga dinilai membantu perekonomian para pemilik warung di sekitar penerima bantuan.
Gubernur DIY, Sultan HB X menuturkan meski dihadapkan pada tantangan penurunan fisik dan mental sebagai siklus alamiah kehidupan, semangat kaum lansia harus dirawat. Agar para lansia tetap dapat berkontribusi bagi masyarakat dalam setiap peran mereka.
Advertisement
"Namun, kenyataan seringkali menunjukkan bahwa banyak di antara generasi terhormat ini menghadapi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasarnya, ketika hidupnya bergantung pada keluarga atau bantuan sukarela. Apalagi bagi mereka yang telah mencapai usia senja tanpa cukup pensiun, aset, atau tabungan, kehidupan sehari-hari bisa menjadi sebuah perjuangan," kata Sultan di Wukirsari, Rabu (3/4/2024)
Melihat situasi ini, Sultan menegaskan bahwa pemerintah, baik di tingkat Pusat maupun daerah berkomitmen mewujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat, termasuk generasi lanjut usia.
Hal ini sesuai dengan amanat Undang-Undang No 13/1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia. Mengacu beleid tersebut, pemerintah senantiasa berupaya memberikan pelayanan dan perlindungan sosial bagi lansia agar mereka dapat menikmati hidup yang layak dan bermartabat.
Terlebih di DIY, Sultan menilai adanya penurunan angka kemiskinan ekstrem sebagai sebuah tanda kemajuan yang tidak terpisahkan dari kontribusi dari para lansia. "Untuk itu, pada hari ini, dengan rasa hormat, saya menyampaikan bahwa melalui bansos JSLU Pemda DIY berupaya memberikan kehidupan yang lebih baik bagi lansia terlantar dan rentan," tuturnya.
Program JSLU lanjut Sultan, merupakan bukti komitmen pemerintah untuk memastikan, bahwa mereka tidak hanya mendapatkan penghormatan, tetapi juga perlindungan dan dukungan yang dibutuhkan. "Mereka bukan hanya sumber inspirasi, tetapi juga kekuatan yang dapat diberdayakan sebagai aset berharga bagi bangsa," tegasnya.
"Saya ingin mengucapkan apresiasi atas kerjasama yang terjalin, sehingga penyaluran JSLU dapat terlaksana. Kerjasama tersebut melibatkan berbagai pihak, termasuk Pemda DIY, jajaran Forkopimda, jajaran pemerintah kabupaten/kota se-DIY, serta mitra dunia usaha, dalam hal ini Bank BPD DIY dan pihak-pihak lain yang tak dapat saya sebut satu per satu," ucap dia.
BACA JUGA: 2024, 300 Lansia Bakal Terima Bansos Prasejahtera
Kepala Dinas Sosial DIY, Endang Patmintarsih menambahkan bila latar belakang penyaluran JSLU tidak bisa dilepaskan dari populasi penduduk lanjut usia di DIY yang terbesar di Indonesia. Persentasenya mencapai 17,33 persen dari jumlah penduduk DIY. "Jumlah tersebut dapat terus bertambah seiring dengan meningkatnya usia harapan hidup di DIY," ungkapnya.
Endang melanjutkan program JSLU merupakan salah satu upaya di DIY dalam meningkatkan kesejahteraan sosial bagi lansia dengan keadaan yang kurang beruntung. Program ini disebut Endang merupakan terobosan baru yang menunjukan komitmen kuat negara untuk hadir dalam menjamin terpenuhinya pemenuhan kebutuhan dasar bagi lansia rentan.
Program JSLU ini diharapkan dapat membantu terpenuhinya kebutuhan dasar lansia rentan. Program ini juga diharapkan mampu mendorong peningkatan kepedulian keluarga atau masyarakat dalam pemenuhan hak-hak lansia.
Selain itu JSLU juga menjadi pelaksanaan rehabilitasi sosial, perlindungan sosial, pendampingan sosial dan advokasi sosial bagi lanjut usia yang berbasis masyarakat. Yang tak kalah pentingnya, lewat JSLU ini warung sekitar dapat diberdayakan. "Memberdayakan warung-warung di sekitar lansia penerima bantuan," tandasnya.
Adapun lansia yang disasar dalam program ini yakni lansia yang berusia 60 tahun ke atas yang merupakan warga DIY, dengan jumlah 8000 orang setiap bulannya. Selain itu lansia penerima manfaat bansos JSLU merupakan lansia yang dalam keadaan miskin/ terlantar/rentan sosial ekonomi dam bukan sebagai penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan atau Bantuan Pangan Nontunai (BPNT).
Mekanisme penyaluran bansos JSLU berbasis digital yang bekerja sama dengan BPD DIY melalui penyiapan rekening virtual account yang kemudian disalurkan dalam bentuk QR Code/barcode dengan nilai bantuan Rp300.000 per orang per bulan.
Selanjutnya, penerima Bansos JSLU melakukan transaksi pembelanjaan di Warung Lanjut Usia Yogyakarta (WALUYO) yang ditunjuk untuk dilakukan scaning dengan aplikasi RAHARJO yang sudah disiapkan oleh BPD DIY. Total Waluyo di DIY mencapai 257 agen yang tersebar di lima Kabupaten/Kota.
Hingga Maret 2024, jumlah Bansos JSLU yang sudah disalurkan mencapai 7821 penerimaan dari 8000 sasaran. Capaian ini cukup tinggi, setara dengan 97,76 persen sasaran yang telah menerima JSLU.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
RUU Tax Amnesty Tiba-tiba Masuk Prolegnas, Pengamat: Prioritas Saat Ini Justru RUU Perampasan Aset
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Top Ten News Harianjogja.com, Kamis 21 November 2024, Mary Jane hingga Jogja Planning Gallery
- Tabrakan dengan Truk Boks di Jalan Tempel-Turi, Pengendara Motor Meninggal di Lokasi Kejadian
- KAI Amankan 7.200 Barang Milik Penumpang, Total Senilai Rp11,4 Miliar
- Pekerja Kreatif Bertemu Calon Walikota Jogja Hasto Wardoyo, Bahas Apa?
- Hasil Pemetaan dan Rekomendasi dari Bawaslu Bantul Terkait Potensi TPS Rawan di Pilkada Bantul 2024
Advertisement
Advertisement