Advertisement

DIY Rasakan Imbas Pelarangan Study Tour

Alfi Annisa Karin
Kamis, 06 Juni 2024 - 17:57 WIB
Mediani Dyah Natalia
DIY Rasakan Imbas Pelarangan Study Tour Gusti Kanjeng Ratu Bendara saat diwawancara di Kraton Ngayogyakarta, Kamis (6/6/2024) - Harian Jogja - Alfi Annissa Karin

Advertisement

Harianjogja.com, KRATON—Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) DIY Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara menuturkan pelarangan kegiatan study tour banyak memberikan imbas negatif bagi DIY. Pembatalan kunjungan study tour terjadi di beberapa destinasi.

Bendara menyebut pelarangan study tour sangat memberi dampak lantaran DIY masih menjadi daerah nomor 1 tujuan study tour di Indonesia. Dia menjelaskan, beberapa destinasi menerima pembatalan kunjungan.

Advertisement

"Satu minggu setelah larangan itu banyak sekali cancelation, banyak sekali. Bahkan sampai ada yang 100, 200 itu cancel. Jadi dampaknya cukup besar," ujar Bendara, Kamis (6/6/2024).

Bendara menegaskan tak seharusnya study tour dilarang. Namun memang pengawasannya yang perlu diketatkan. Menurut Bendara, setidaknya ada 3 unsur yang harus diperhatikan sebelum study tour dilaksanakan. Pertama, soalan kelengkapan perizinan yang dimiliki oleh perusahaan bus. Dia mendorong perusahaan bus untuk menjalankan usahanya secara legal.

"Ayolah kita periksa, jangan ilegal karena standar perizinan untuk memiliki sebuah bisnis bus itu minimum harus 5 busnya kalau tidak salah. Sedangkan banyak individu yang beli satu bus lalu jalan. Harganya dinegokan, kualitasnya dinegokan, pengecekkan mesin nanti-nanti," ungkapnya.

Baca Juga

Larangan Study Tour Mulai Bikin Wisata di DIY Lesu

Larangan Kegiatan Study Tour Sudah Berdampak ke Wisata Gunungkidul

Siswa di Klaten Kini Tidak Wajib Ikut Study Tour

Di sisi lain, penyedia tour juga diharapkan bisa menyediakan asuransi perjalanan. Jangan justru negosiasi untuk tidak menyediakan asuransi. Sebab, itu merupakan tanggung jawab penyedia tour. Orang tua juga diimbau untuk kritis. Tak ada salahnya untuk meminta transparansi dari sekolah terkait dengan penyedia tour, jenis bus, bahkan supir yang akan membawa kendaraan bus sampai ke tujuan.

"Ayo sekolah tranparansi karena yang biayai kan juga orang tua. Pemilihan travelnya, busnya, orang tua juga tahu travel dan bus yang mereka pakai sesuai tidak dengan standar yang mereka bayar," tuturnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Gempur Rokok Ilegal

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Ribuan Anggota DPR dan DPRD Main Judi Online, PPATK Diminta Ungkapkan Datanya

News
| Rabu, 26 Juni 2024, 16:47 WIB

Advertisement

alt

Inilah Rute Penerbangan Terpendek di Dunia, Naik Pesawat Hanya Kurang dari 2 Menit

Wisata
| Sabtu, 22 Juni 2024, 11:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement