Advertisement
DIY Rasakan Imbas Pelarangan Study Tour
![DIY Rasakan Imbas Pelarangan Study Tour](https://img.harianjogja.com/posts/2024/06/06/1177073/gkr_bendara.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, KRATON—Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) DIY Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara menuturkan pelarangan kegiatan study tour banyak memberikan imbas negatif bagi DIY. Pembatalan kunjungan study tour terjadi di beberapa destinasi.
Bendara menyebut pelarangan study tour sangat memberi dampak lantaran DIY masih menjadi daerah nomor 1 tujuan study tour di Indonesia. Dia menjelaskan, beberapa destinasi menerima pembatalan kunjungan.
Advertisement
"Satu minggu setelah larangan itu banyak sekali cancelation, banyak sekali. Bahkan sampai ada yang 100, 200 itu cancel. Jadi dampaknya cukup besar," ujar Bendara, Kamis (6/6/2024).
Bendara menegaskan tak seharusnya study tour dilarang. Namun memang pengawasannya yang perlu diketatkan. Menurut Bendara, setidaknya ada 3 unsur yang harus diperhatikan sebelum study tour dilaksanakan. Pertama, soalan kelengkapan perizinan yang dimiliki oleh perusahaan bus. Dia mendorong perusahaan bus untuk menjalankan usahanya secara legal.
"Ayolah kita periksa, jangan ilegal karena standar perizinan untuk memiliki sebuah bisnis bus itu minimum harus 5 busnya kalau tidak salah. Sedangkan banyak individu yang beli satu bus lalu jalan. Harganya dinegokan, kualitasnya dinegokan, pengecekkan mesin nanti-nanti," ungkapnya.
Baca Juga
Larangan Study Tour Mulai Bikin Wisata di DIY Lesu
Larangan Kegiatan Study Tour Sudah Berdampak ke Wisata Gunungkidul
Siswa di Klaten Kini Tidak Wajib Ikut Study Tour
Di sisi lain, penyedia tour juga diharapkan bisa menyediakan asuransi perjalanan. Jangan justru negosiasi untuk tidak menyediakan asuransi. Sebab, itu merupakan tanggung jawab penyedia tour. Orang tua juga diimbau untuk kritis. Tak ada salahnya untuk meminta transparansi dari sekolah terkait dengan penyedia tour, jenis bus, bahkan supir yang akan membawa kendaraan bus sampai ke tujuan.
"Ayo sekolah tranparansi karena yang biayai kan juga orang tua. Pemilihan travelnya, busnya, orang tua juga tahu travel dan bus yang mereka pakai sesuai tidak dengan standar yang mereka bayar," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/06/26/1179286/judi-online-freepik3.jpg)
Ribuan Anggota DPR dan DPRD Main Judi Online, PPATK Diminta Ungkapkan Datanya
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/06/22/1178793/pesawat.jpg)
Inilah Rute Penerbangan Terpendek di Dunia, Naik Pesawat Hanya Kurang dari 2 Menit
Advertisement
Berita Populer
- Anggaran Perbaikan Tanggul Penahan Ombak Pantai Baron Gunungkidul Diajukan, BKAD: Sekitar Rp200 Juta
- Polisi Tangkap Pemalsu Sertifikat Tanah yang Digadaikan ke Bank
- Ertiga Seruduk Bus Rombongan Wisatawan di Jalan Baron, 1 Orang Luka-Luka
- 3 SMK di Sleman Ini Terdampak Tol, Begini Nasibnya
- Anaknya Gagal PPDB Jalur Afirmasi, Orang Tua di Gunungkidul Datangi Kantor Dinas Pendidikan
Advertisement
Advertisement