Advertisement

Kraton Lakukan Kajian Terkait Retakan Tanah di Kawasan Makam Raja-raja Imogiri

Stefani Yulindriani Ria S. R
Jum'at, 08 November 2024 - 15:17 WIB
Ujang Hasanudin
Kraton Lakukan Kajian Terkait Retakan Tanah di Kawasan Makam Raja-raja Imogiri Ilustrasi ambrolnya salah satu sudut Makam Raja-Raja Mataram di Imogiri, Bantul. - Harian Jogja - Desi Suryanto

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL--Tim SAR Distrik Bantul menemukan ada retakan ditemukan di Kawasan Makam Raja-raja Imogiri, Keraton Jogja akan lakukan kajian untuk penanganan.

Penghageng Kawedanan Rekso Suyoso, Keraton Jogja Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Kusumonegoro menyampaikan beberapa waktu lalu pihaknya mendapatkan informasi mengenai retakan di Makam Raja-raja Imogiri dari Tim SAR Distrik Bantul. Dari situ, pihaknya melakukan observasi lokasi retakan.

Advertisement

Dia menuturkan pihaknya melakukan kajian untuk menangani retakan tersebut. Nantinya, hasil observasi tersebut akan berkoordinasi dengan GKR Condrokirono selaku Penghageng Kawedanan Panitrapura Keraton Jogja terlebih dahulu. Kemudian pihaknya akan membuat kajian untuk penanganan retakan tersebut.

"Setelah observasi lapangan ini, terkait dengan pembangunan, kami akan melaporkan ke Gusti Condrokirono," katanya di Kawasan Makam Raja-raja Imogiri, Jumat (8/11/2024).

Dia mengaku dari obervasi lapangan tersebut, diketahui ada retakan di Kawasan Makam Raja-raja Imogiri. Tepatnya, disisi barat daya Makam Raja-raja Imogiri. Posisi retakan tersebut berjarak sekitar 50 meter dari Makam Raja Keraton Surakarta. 

Meski begitu, menurutnya, pihaknya belum dapat memperkirakan dampak retakan tersebut terhadap potensi longsor di kawasan tersebut. 

"Posisi makam, kami belum bisa memprediksi bila terjadi longsoran yang masif [apakah akan] akan menarik tanah yang lain," katanya.

BACA JUGA: Rawan Picu Tanah Longsor, Tanah di Kawasan Makam Raja-Raja Imogiri Retak

Menurutnya, tanah di sekitar titik retakan tersebut labil. Sehingga, menurutnya, retakan tersebut dapat terjadi. 

Dia menuturkan pihaknya pun akan melakukan kajian dengan tim teknis menangani retakan tersebut. Kemudian, dari kajian tersebut, pihaknya baru dapat mengambil kebijakan untuk penanganan retakan tersebut.

Sementara Kasiops SAR DIY Distrik Bantul, Bondan Supriyanto menyampaikan pihaknya menemukan retakan tersebut sekitar sebulan lalu. Setelah itu, pihaknya segera menginformasikan retakan tersebut ke Keraton Jogja.

Dia menuturkan retakan yang ada sepanjang 15-20 meter. Menurutnya, ketika ada hujan, maka air hujan dapat masuk ke retakan tersebut. Dengan begitu, menurutnya, dapat memicu longsor disana.

"Kalau ada hujan, air masuk situ [retakan]. Air kesitu nanti jadi air jenuh, dan bisa menyebabkan longsor," katanya.

Bondon menilai retakan tersebut harus segera ditangani. Hal itu lantaran, apabila tidak ditangani maka dapat berpotensi terjadi longsor. 

 "Ketika terjadi hujan, ini [potensi longsor] akan lebih besar dibandingkan tahun 2019," katanya.

Dia pun memperkirakan apabila terjadi longsor, akan berdampak pada parkiran di Makam Raja-raja Imogiri dan beberapa pemukiman di sekitar.

Menurutnya, apabila dalam dua minggu terjadi hujan dan retakan tersebut belum ditangani maka dapat berpotensi longsor. 

Menurutnya, upaya yang dapat dilakukan untuk menangani retakan tersebut dengan menambal retakan tersebut.

"Solusi termudah diuruk, atau di kasih terpal. Supaya air tidak masuk," katanya.

Sementara Ketua RT 1, Pajimatan, Imogiri, Margono berharap retakan tersebut segera ditangani.

"Berharap semoga segera ditangani," katanya.

Dia mengkhawatirkan retakan tersebut dapat menyebabkan longsor yang dapat berdampak pada sejumlah warga yang tinggal di sekitar lokasi tersebut. Saat ini ada 5 kartu keluarga (KK) atau sekitar 50 orang jiwa yang tinggal di sekitar Makam Raja-raja Imogiri. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Rabu Biru Foundation dan InJourney Kolaborasi Sukseskan Pertanian Berkelanjutan dengan Teknologi Drone

News
| Selasa, 03 Desember 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Berkunjung ke Chengdu Melihat Penangkaran Panda

Wisata
| Sabtu, 30 November 2024, 21:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement