Akses Masuk Teras Malioboro Dikeluhkan, Pedagang: Lapak di Belakang Enggak Laku

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Perwakilan pedagang Teras Malioboro mengeluhkan soal alur pengunjung yang kurang memadai sehingga lapak bagian belakang dan pojok jarang terjamah pengunjung. Untuk itu, Pemda DIY berjanji akan mengevaluasi dan memperbaiki saranaprasarana untuk mengatasi persoalan itu.
Salah satu keluhan pedagang adalah terkait dengan alur pengunjung yang dinilai kurang memadai karena pintu masuk hanya dari depan sehingga lapak yang berada di belakang dan pojok belakang minim pembeli. Selain itu ketika terjadi hujan deras seringkali masih terjadi rembesan air yang cukup menganggu operasional pedagang.
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
"Selain itu toilet juga perlu ditambah agar sebanding dengan jumlah pengunjung. Selain itu kiranya perlu menambah pengamanan," kata salah satu pedagang, Supriyati saat audiensi antara perwakilan pedagang dengan Pemda DIY di Gedhong Pracimasono, kompleks Kepatihan, Kamis (23/6/2022).
BACA JUGA: Kuota PPDB Jogja untuk Anak Difabel Tidak Terpenuhi
Sekda DIY, Kadarmanta Baskara Aji memahami masukan yang disampaikan oleh pedagang mulai dari atap bocor hingga toilet yang minim. Oleh karena itu, dia bersama Pemkot Jogja akan terus berupaya melakukan pembenahan.
Dia sepakat, terkait dengan fasilitas pengamanan perlu ditambah termasuk pembuatan hidran untuk mengantisipasi kebakaran. Sejumlah masukan itu akan menjadi pertimbangan dalam pengambilan kebijakan
"Kami menerima semua usulan yang disampaikan termasuk adanya toilet yang dirasa kurang. Tentu kami akan berupaya untuk terus menambah fasilitas. Intinya banyak masukan, jadinya akan bagus. Kita komunikasikan dengan luwes saja," ujarnya.
Aji menegaskan program penataan PKL di Teras Malioboro merupakan tujuan positif. Tentu harapan terbesarnya adalah seluruh pedagang mendapatkan hasil jualan yang maksimal.
Sementara terkait dengan adanya masukan alur pengunjung, kata dia, akan menjadi evaluasi tersendiri sehingga ke depan semua pedagang merasakan dampak ekonomi yang lebih baik.
"Tentu kami berpikir, jangan sampai satu laku, satunya lagi jualannya tidak laku, harapan kami ya dagangannya laku semua. Sehingga kami akan komunikasikan ini dengan Dinas UKM dan Pemkot Jogja," katanya.
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Geser Rusia, Amerika Kini Jadi Pemasok Minyak Mentah Terbesar Eropa
Advertisement

Deretan Negara di Eropa yang Bisa Dikunjungi Bagi Pelancong Berduit Cekak
Advertisement
Berita Populer
- Kapolres Kulonprogo Dicopot dari Jabatannya, Buntut Penutupan Patung Maria
- Pemda DIY Siapkan 3 Langkah untuk Kawal Pembayaran THR Tepat Waktu
- Danramil Rongkop Terlibat Kecelakaan di Jalan Imogiri, 1 Meninggal Dunia
- Tok! Pilihan Lurah di Gunungkidul pada 2024 Dipastikan Ditunda
- Tagihan LPJU Gunungkidul Nyaris Rp1 Miliar Per Bulan
Advertisement