Advertisement
Meski Kemarau, DKP Bantul Klaim Capaian Produksi Perikanan Budidaya Masih Sesuai Target
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL–Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Bantul mencatat capaian produksi perikanan budidaya di Bantul masih sesuai target. Meskipun saat ini sedang dalam masa musim kemarau.
DKP Bantul mencatat jumlah produksi perikanan budidaya pada semester 1 tahun 2024 mencapai 6.760,9 ton. Jumlah tersebut telah melebihi target produksi yang ditetapkan yaitu 6.479,5 ton.
Advertisement
Kepala Bidang Perikanan Tangkap dan Budidaya DKP Bantul, Kristanto Kurniawan menyampaikan produksi perikanan budidaya di Bantul cenderung tidak mengalami kendala selama musim kemarau. "Kalau dilihat dari produksi agak turun sedikit, masih dalam batas sesuai target," katanya, Rabu (18/9/2024).
BACA JUGA: Angka Konsumsi Ikan di Gunungkidul Naik Jadi 31,43 Kilogram per Orang Tiap Tahun
Dari capaian produksi perikanan budidaya pada semester 1 tahun 2024, lanjutnya, lele menjadi komoditas yang paling banyak diproduksi. Pada kurun waktu tersebut, produksi lele mencapai 60% dari total produksi perikanan budidaya.
Menurut Kristanto, tingginya capaian produksi perikanan budidaya disebabkan karena beberapa pembudidaya ikan memilih menggunakan metode padat tebar untuk menjaga jumlah produksi. “Saat ini ada sekitar 30 pembudidaya yang menerapkan padat tebar,” jelasnya.
Dia menjelaskan, pembudidaya padat tebar biasanya mengisi bak penampungan ikan dengan seribu ekor bibit ikan per meter kubik. Jumlah tersebut lebih tinggi daripada perikanan biasa yang jumlahnya sekitar 500-700 ekor bibit ikan per meter kubik.
“Tetapi memang tidak semua [pembudidaya menggunakan padat tebar], itu perlu pengalaman juga. Mereka biasanya sudah melakukan padat tebar. Mereka harus disiplin pada pengelolaan pakan, pemeliharaan dan manajemen air,” ujarnya.
Kristanto mengatakan selama musim kemarau, pembudidaya padat tebar akan melakukan budidaya padat tebar dengan menyesuaikan kondisi air. Apabila kondisi air minim, maka budidaya ikan padat tebar dikurangi.
"Kendala yang dialami biasanya kami antisipasi dengan penyebaran [bibit ikan per meter kubik] tidak terlalu banyak. Jadi padat tebar tidak terlalu tinggi karena kondisi air tidak berkurang. Mereka masih melakukan budidaya, budidaya sedikit dikurangi," ungkapnya.
Menurut Kristanto, hal itu dilakukan untuk menjaga produksi perikanan budidaya tetap terjaga. Pihaknya optimis produksi perikanan budidaya di Bantul akan tetap sesuai target hingga akhir tahun ini. Dia memperkirakan menjelang akhir tahun, ketika sudah memasuki musim penghujan, produksi perikanan budidaya akan cenderung meningkat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Menikmati Keindahan Alam dan Sungai di Desa Wisata Srikemenut Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Ganti Rugi Tol Jogja-Solo Seksi 3 Dibayar, Ada Warga Terima Rp12,5 Miliar
- Bupati Gunungkidul Serahkan Surat Cuti Ke KPU Gunungkidul
- Pemkab Bantul Tawarkan Pengelolaan Bukit Dermo Imogiri ke Pihak Ketiga
- Tol Jogja-Solo Segmen Kartasura-Klaten Diresmikan Besok, Ini Serangkaian Tes Uji Laik yang Dilakukan
- Durasi Larangan Kendaraan Bermotor Masuk Malioboro Bakal Diperpanjang
Advertisement
Advertisement