Rusak Parah karena Sering Dilewati Truk Tambang, Jalan Srandakan-Poncosari-Pandansimo Dibeton
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Ruas jalan Srandakan-Poncosari-Pandansimo sepanjang 1,2 kilometer di Kabupaten Bantul diperbaiki mulai November 2024. Perbaikan jalan itu dilakukan dengan menggunakan anggaran yang bersumber dari Dana Keistimewaan.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (DPUP-ESDM) DIY, Tri Murtoposidi mengatakan proyek ini dimaksudkan untuk meningkatkan aksesibilitas menuju kawasan wisata pantai selatan dan Jembatan Pandansimo, sekaligus mengatasi masalah kerusakan jalan yang cukup parah akibat lalu lintas kendaraan berat.
Advertisement
Ruas jalan tersebut, kata dia, memiliki potensi wisata yang sangat besar. Beberapa pantai terkenal seperti Pantai Baru, Pantai Kuwaru, Pantai Cangkring, dan Pantai Segoro Kidul berada di sekitar kawasan ini.
Selain itu, jalan ini juga menjadi akses utama bagi truk pengangkut pasir dari tambang-tambang di sekitar. "Kondisi jalan di sepanjang ruas Srandakan-Poncosari-Pandansimo memang sangat memprihatinkan. Lebih dari 2 kilometer mengalami kerusakan berat akibat beban berlebih dari kendaraan pengangkut pasir. Truk-truk ini seringkali kelebihan muatan dan dimensi, sehingga merusak aspal jalan," ujar Didik, Jumat (15/11/2024).
Untuk mengatasi masalah ini, Pemda DIY memutuskan untuk melakukan pengerasan jalan menggunakan beton. Proyek ini akan berlangsung selama 61 hari, mulai dari 1 November hingga 31 Desember 2024, dengan total anggaran sebesar Rp11,597 miliar yang bersumber dari Dana Keistimewaan. "Kami memilih beton karena lebih tahan lama dan kuat menghadapi beban berat. Selain itu, pengerasan dengan beton juga bisa dilakukan lebih cepat dibandingkan pengaspalan, terutama pada musim hujan seperti sekarang ini," tambah Didik.
BACA JUGA: Proyek Perbaikan Jalan Godean Senilai Rp11,5 Miliar Selesai Sesuai Target
Pengerasan jalan menggunakan beton setebal 25 sentimeter dengan lapisan bawah beton setebal 10 sentimeter. Selain itu, juga dibangun drainase di sisi barat jalan untuk mencegah genangan air yang dapat mempercepat kerusakan jalan.
Meskipun proyek ini sangat penting, tetapi pemerintah menghadapi beberapa tantangan, terutama terkait dengan cuaca dan pengawasan terhadap kendaraan yang kelebihan muatan.
Didik berharap masyarakat dapat ikut serta menjaga jalan yang telah diperbaiki agar umur konstruksi bisa lebih panjang. "Kami menyadari bahwa kendaraan pengangkut pasir sangat penting bagi perekonomian masyarakat. Namun, kami juga berharap mereka dapat mematuhi aturan tonase yang telah ditetapkan. Dengan begitu, jalan yang baru ini bisa bertahan lebih lama dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Dalami Kasus Tom Lembong, Komisi III DPR RI Panggil Jampidsus
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Workshop Selesai 5 Hari Lagi, Abu Hasil Olahan TPST Modalan Bisa Diubah jadi Paving
- Bantul Dapat DAK Rp13 Miliar untuk Atasi Penyediaan Air Minum Tahun Depan
- Belum Tutup Buku, Pendapatan PBB-P2 Sleman Sudah Lampaui Target
- Tahun Ini Kasus DBD Melonjak Signifikan di Sleman, Begini Analisa Dinkes
- Utang Macet Petani dan Nelayan Dihapus, Kepala PSPK UGM: Akar Masalah Juga Mendesak Diselesaikan
Advertisement
Advertisement