Advertisement
Kader Posyandu Dilatih Manajemen Pelayanan dan Pengembangan Taman Toga Digital
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Posyandu menjadi garda terdepan dalam melakukan deteksi dini layanan kesehatan. Oleh karena itu kemampuan kadernya harus ditingkatkan. Upaya peningkatan kualitas kader dilakukan di Posyandu Aster Desa Boto, Srihardono, Pundong, Bantul melalui pelatihan dan inovasi tanaman obat dan keluarga atau Taman Toga Digital. Kegiatan ini digelar oleh sejumlah akademisi.
Dosen Manajemen UAD selaku ketua tim Efa Wakhidatus Solikhah mengatakan kegiatan itu digelar untuk meningkatkan kualitas Posyandu melalui perbaikan manajemen pelayanan, penyediaan alat antropometri yang memadai, serta pemanfaatan taman toga digital sebagai upaya promotif dan preventif pelayanan kesehatan masyarakat.
Advertisement
BACA JUGA : Zero Stunting, Posyandu Lada 3 Pakuncen Maju Lomba Tingkat Nasional
Kegiatan ini difokuskan pada upaya peningkatan kapasitas Posyandu yang merupakan garda terdepan dalam pelayanan kesehatan di tingkat desa. Melalui perbaikan manajemen pelayanan, menyediakan alat ukur antropometri yang lebih akurat, serta mengembangkan taman toga, diharapkan Posyandu dapat memberikan layanan lebih baik.
"Kami memberikan pelatihan kepada kader Posyandu tentang pentingnya manajemen pelayanan yang baik, penyerahan kursi roda untuk menunjang pelayanan lansia, penyediaan alat antropometri digital dan pelatihan penggunaan alat tersebut," katanya.
Alat antropometri seperti timbangan bayi digital dan alat pengukur tinggi badan infrared diserahkan kepada Posyandu untuk meningkatkan akurasi dalam pemantauan dan pelayanan posyandu. “Alat antropometri yang akurat sangat penting dalam mendeteksi dini masalah gizi pada balita, sehingga intervensi yang tepat bisa dilakukan lebih cepat,” ujar angota tim
Pengembang Sistem Otomasi Taman Toga Digital sekaligus Dosen Teknik Eelektro Riky Dwi P mengungkapkan penggunaan tanaman obat sebagai alternatif pengobatan yang mudah diakses oleh masyarakat. Dalam kegiatan ini, timnya membantu masyarakat dengan memberikan edukasi tentang manfaat berbagai jenis tanaman obat yang bisa ditanam di lingkungan sekitar rumah.
"Program ini tidak hanya berhenti pada pelatihan dan pemberian alat tetapi juga dilanjutkan dengan monitoring berkala untuk memastikan implementasi yang baik dari setiap program yang telah dijalankan. Berlangsung secara simultan dari Juni hingga Desember 2024," ujarnya.
Ia berharap kegiatan itu memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas pelayanan Posyandu dan berdampak positif pada kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Program ini menjadi bagian dari upaya dalam memberdayakan masyarakat dan memajukan kesehatan di tingkat komunitas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Ditinggal Berlibur, Pencuri Bobol Sebuah Rumah, Uang dan Perhiasan Emas Senilai Rp478 Juta Hilang
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Penghayat Kepercayaan di DIY Diedukasi Soal Pengembangan Usaha
- Partai Golkar Bantul Kenalkan Paslon Halim-Aris ke Kadernya
- Sepeda Motor Tabrak Bus Pariwisata di Jalan Bantul, 1 Orang Meninggal Dunia
- Tenggelam Dalam Lautan Buku, Ini Rekomendasi Perpustakaan di Jogja
- Tambah Tiga Rute, Kini Bandara YIA Memiliki 17 Rute Penerbangan Domestik
Advertisement
Advertisement