Advertisement

Warga Terdampak Tol Jogja-YIA di 5 Padukuhan Kulonprogo Ajukan Sanggahan Hasil Pendataan

Triyo Handoko
Selasa, 02 Juli 2024 - 15:57 WIB
Ujang Hasanudin
Warga Terdampak Tol Jogja-YIA di 5 Padukuhan Kulonprogo Ajukan Sanggahan Hasil Pendataan Suasana pengukuran lahan terdampak Tol Jogja - YIA di Kalruahan Banguncipto, Kapanewon Sentolo beberapa waktu lalu.

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO--Progres pembebasan lahan terdampak Tol Jogja-YIA di lima padukuhan di Kulonprogo mengajukan sanggahan terhadap hasil pengukuran dan pendataan yang sudah dilakukan Mei 2024 lalu. Sanggahan itu akan diakomodasi dengan melakukan pengukuran dan pendataan ulang serta verifikasi terhadap lahan terdampak tersebut.

Lima padukuhan yang warga terdampak pembangunan Tol Jogja-YIA yang melakukan sanggahan tersebut antara lain Padukuhan Tunjungan dan Derwolo, Kalurahan Pengasih serta Padukuhan Cekelan, Kalurahan Karangsari di Kapanewon Pengasih. Ada juga Padukuhan Kalipaten, Kalurahan Kaliagung serta Padukuhan Banaran Lor, Kalurahan Banguncipto di Kapanewon Sentolo.

Badan Nasional Pertanahan (BPN) Kulonprogo menerima sanggahan tersebut dan akan ditindaklanjuti segera. Data BPN Kulonprogo menyebut rata-rata hanya dua warga di tiap padukuhan tersebut yang menyatakan keberatan atas hasil pengukuran dan pendataan lahannya yang terdampak Tol Jogja-YIA.  

Kepala Seksi Pengadaan Tanah BPN Kulonprogo, Ade  Setiya Budi menjelaskan pada Selasa (2/7/2024) sanggahan yang diterimanya kebanyakan terkait tanaman atau pohon di lahan terdampak yang belum terdata. "Lainnya ada yang menyanggah terkait hasil ukur dimana diklaim lebih kecil," ujarnya.

Ade menerangkan terhadap sanggahan tersebut akan ditinjau ulang langsung ke lapangan. Terkait sanggahan hasil ukur, menurut Ade, BPN Kulonprogo menggunakan alat dengan teknologi paling mutakhir berbasis global position system dimana lebih akurat.

BACA JUGA: Ganti Rugi Lahan Tol Jogja YIA Capai Rp4 Juta Per Meter Persegi

Advertisement

BACA JUGA: Pengukuran Lahan Terdampak Tol Jogja-YIA Capai 78 Persen, Terkendala Sinyal GPS

Menanggapi sanggahan yang masuk itu, Ade mengapresiasi warga terdampak yang memanfaatkan tahapan itu agar kelak hasil akhirnya benar-benar sesuai dengan kenyataan yang ada. "Kami mengapresiasi karena masyarakat berpartisipasi aktif, justru bagus menggunakan sanggahan ini karena memang tahapannya seperti itu agar semuanya clear di awal. Supaya tidak ada yang menyanggah di akhir ini malah repot," ungkapnya.

Sanggahan yang masuk, jelas Ade, tak langsung dikabulkan begitu saja melainkan dilakukan pengecekan ulang. "Jika memang klaim sanggahan benar maka akan kami data apa yang masih kurang, tapi kalau klaimnya salah tentu akan kami jelaskan lagi supaya semuanya clear," terangnya.

Tak hanya di lima padukuhan tersebut, lanjut Ade, sanggahan yang sudah masuk melainkan terdapat padukuhan lain tapi masa sanggahanya belum rampung. "Di luar lima padukuhan ini ada juga padukuhan lain tapi datanya belum resmi kami terima karena masa sanggahanya masih berlangsung, ini terjadi karena di tiap pedukuhan proses pengukuran dan pendataannya beragam. Tentu seluruh sanggahan yang masuk akan kami terima dan cermati dengan baik," tandasnya.

Sementara itu Lurah Banguncipto, Boiran membenarkan terdapat warganya yang mengajukan sanggahan terkait pengukuran dan pendataan lahan Tol Jogja-YIA itu. "Kebanyakan emmang terkait soal tanaman dan pohon, ada juga terkait ukuran," katanya.

Ukuran lahan yang disanggah dari hasil pengukuran itu, menurut Boiran, terdapat perbedaan antara luasan di sertifikat dengan hasil pengukuran. "Tapi selisih perbedaanya tidak besar, kami harap ini dapat diselesaikan dengan baik," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Perayaan HUT RI di IKN, Garuda Indonesia Menyiapkan Penerbangan Tambahan

News
| Kamis, 04 Juli 2024, 18:57 WIB

Advertisement

alt

Harga Tiket Masuk Museum Benteng Vredeburg dan Jam Buka

Wisata
| Sabtu, 29 Juni 2024, 16:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement