Advertisement
Masyarakat Diminta Bijak Memanajemen Makanan Guna Mengurangi Food Waste
Advertisement
Harianjogja.com, GEDONGTENGEN—Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) menggelar sosialisasi terkait pencegahan food waste di salah satu hotel di Kemantren Gedongtengen, Senin (30/9/2024). Beberapa stake holder turut digandeng menjadi peserta, diantaranya akademisi, pelaku usaha, ASN, hingga perwakilan gabungan kelompok tani.
Plt Kepala DPKP DIY R Hery Sulistio Hermawan menuturkan ini menjadi cara untuk menekan angka food wasting di DIY. Meski tak menyebutkan jumlahnya secara pasti, tapi Hery mengatakan sejauh ini presentase food waste dalam akumulasi sampah organik di DIY mencapai 50 persen.
Advertisement
BACA JUGA : BBPOM DIY Temukan Makanan Berformalin di Kota Jogja
"Ini upaya bersama dengan mitra untuk mengingatkan bagaimana kita memanfaatkan pangan secara bijak," ujar Hery saat ditemui, Senin (30/9/2024).
Hery menambahkan, sejatinya masyarakat sudah punya kesadaran tinggi dalam mengoptimalkan pemanfaatan pangan secara baik. Namun, di sisi lain masih ada kebiasaan masyarakat yang kerap kali tak bijak dalam mengelola makanan.
Hery menyebut masyarakat sering berlebihan dalam membuat makanan. Misalnya, untuk cadangan suguhan ketika tamu atau keluarga jauh datang. Inilah yang menyebabkan rumah tangga menjadi penyumbang sampah makanan terbesar dibanding sektor lainnya.
Di sisi lain, sektor hotel dan restoran juga turut menyumbang sampah makanan yang cukup signifikan. Namun, Hery memastikan seluruhnya telah terkoordinir dan dimanajemen dengan baik.
"Kita pernah mendiskusikan, mereka sudah aware bagaimana untuk bisa menekan (sampah makanan). Dari sisi perencanaan, dari bahan baku, mereka sudah dilakukan kajian, dihitung betul. Dimasak, disajikan, juga dihitung betul. Sudah dilakukan dengan baik," tuturnya.
Sementara, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Institut Pertanian Yogyakarta Nike Triwahyuningsih menuturkan disiplin adalah kata kunci dalam menekan munculnya food waste. Nike mengatakan, sektor hotel dan restoran diajak untuk bijak dalam melakukan manajemen porsi makananan. Makanan yang tak habis pun diimbau untuk bisa diolah.
BACA JUGA : Dinkes Dorong Penjamah Makanan Punya Sertifikat Pelatihan Keamanan Pangan Siap Saji
Begitu juga dengan masyarakat yang didorong untuk disiplin dan bijak dalam menakar makanan. Masakan harus disesuaikan dengan jumlah anggota keluarga dan sebisa mungkin dihabiskan.
"Kalau di desa ada kenduri, muludan usahakan dihabiskan. Kalau tidak dihabiskan, ya dikelola. Sisa nasi dijemur, jangan dibuang percuma. Atau kalau memang mau dibusukkan tidak apa-apa, dijadikan aktivator kompos," tuturnya.
Nike juga mengajak masyarakat untuk bisa mengurangi dan mengolah sampah. Dia memastikan tak susah bagi masyarakat untuk mengolah sampah secara mandiri. Ada berbagai teknik yang bisa digunakan untuk mengolah sampah. Mulai dari dibuat kompos, pengolahan dengan cara ember tumpuk, maupun memanfaatkan maggot.
"Saat ini pemerintah DIY sudah melakukan pelatihan sampai ke level RT. Sampah bisa diolah dengan semurah-murahnya dan semudah-mudahnya," ungkapnya. (Alfi Annissa Karin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Ambassador Bamboo Bike Club Jadi Cara Kemen-LHK Kampanyekan Lingkungan ke Dunia Internasional
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Bong Suwung Digusur, AFJ Evakuasi Hewan Peliharaan Warga
- Pengajuan Keberatan Diterima, 142 Pendaftar di Sleman Bisa Mengikuti Tes CPNS 2024
- Dapat Hibah Pabrik Es Portabel, Pemkab Gunungkidul Masih Perlu Pastikan Suplai Listrik & Air
- Sambut Mahasiswa Baru UPY, Ghea Indrawari Tampil Memukau di Malam Inaugurasi
- Dana Kampanye Pilkada Kota Jogja Maksimal Rp26 Miliar
Advertisement
Advertisement