Advertisement
Waspada Angin Kencang dan Puting Beliung, Dasarian III Bulan Ini DIY Masuki Musim Hujan
Advertisement
Harianjogja.com JOGJA—Kepala Stasiun Klimatologi BMKG DIY, Reni Kraningtyas, memberikan rincian lebih lanjut mengenai prediksi awal musim hujan di DIY. Menurutnya, sebagian besar wilayah DIY sudah memasuki musim hujan pada dasarian ketiga Oktober 2024.
"Namun, ada beberapa wilayah seperti Kalibawang dan Samigaluh di Kabupaten Kulonprogo yang sudah memasuki musim hujan pada dasarian kedua Oktober. Sedangkan wilayah Jogja bagian tengah baru memasuki musim hujan pada dasarian pertama November," jelas Reni, Selasa (15/10/2024).
Advertisement
BMKG juga merinci wilayah-wilayah yang diprediksi akan mengalami musim hujan pada setiap dasarian. Informasi ini diharapkan dapat membantu masyarakat dan pemerintah daerah dalam mempersiapkan diri menghadapi musim hujan.
Dasarian III Oktober hujan terjadi di Kabupaten Kulonprogo meliputi Kapanewon Nanggulan, Sentolo, Girimulyo, Kokap, Pengasih, Temon, Wates, Panjatan, Galur, Lendah.
Kabupaten Bantul meliputi Kapanewon Sedayu, sebagian kecil Pajangan, Bantul, Jetis, Imogiri, Pundong, Bambanglipuro, Pandak, Srandakan, Sanden, Kretek, sebagian Dlingo, Pleret.
Kabupaten Gunungkidul meliputi Kapanewon Purwosari, Panggang, Playen, Wonosari, Semanu, Rongkop, Girisubo, Tepus, Tanjungsari, Saptosari, Paliyan, sebagian Karangmojo, sebagian kecil Ponjong.
Dasarian I November hujan akan melanda Kabupaten Sleman meliputi Kapanewon Seyegan, Mlati, Godean, Gamping, Depok, Berbah, Kalasan, Ngemplak, Prambanan, serta seluruh kemantren di Kota Jogja.
Kabupaten Bantul meliputi Kapanewon Piyungan, Sewon, Banguntapan, sebagian Pajangan, Pleret, Dlingo. Kabupaten Gunungkidul meliputi Kapanewon Playen, Patuk, Gedangsari, Ngawen, Nglipar, Semin, Ponjong, sebagian Patuk, Karangmojo.
Cuaca Ekstrem
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Noviar Rahmad mengimbau masyarakat DIY untuk tetap waspada terhadap potensi angin kencang dan puting beliung.
Pasalnya saat ini sudah memasuki masa pancaroba atau peralihan dari musim kemarau ke musim hujan, di mana BMKG telah memprediksi peningkatan intensitas cuaca ekstrem, terutama pada November mendatang. "Angin kencang dan hujan deras akan lebih sering terjadi pada November. Meskipun Oktober ini masih dalam fase peralihan, potensi terjadinya cuaca ekstrem tetap ada," ujar Noviar, Selasa.
Menyikapi hal ini, BPBD DIY telah menyiapkan rencana kontingensi untuk menghadapi potensi bencana akibat siklon tropis yang sering terjadi di wilayah selatan. Rencana ini meliputi simulasi penanganan bencana, serta peningkatan koordinasi antar instansi terkait.
"Kami mengimbau masyarakat untuk selalu memperhatikan informasi cuaca terkini. Hindari berteduh di bawah pohon yang lapuk atau bangunan yang tidak kokoh saat terjadi hujan lebat disertai angin kencang," ucap Noviar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Ini Daftar Lengkap 107 Calon Pengisi Kabinet Prabowo, Ada Yovie Widianto dan Raffi Ahmad
Advertisement
Rekomendasi Tempat Wisata Paling Populer di Thailand, Cek Daftarnya
Advertisement
Berita Populer
- Pasar Prawirotaman jadi Pasar Terbaik, Disdag Serahkan Penghargaan ke Pj Wali Kota Jogja
- Pelatih Baru PSS Sleman Mazola Junior Lakukan Evaluasi Tim untuk Hadapi Pertarungan Liga 1
- BEDAH BUKU: Kuatkan Karakter dan Jiwa melalui Baca Buku
- Hujan Deras Angin Kencang: Joglo Warung Soto di Kalasan Ambruk, 3 Orang Terluka
- Paslon Untoro-Wahyudi Siapkan Strategi Penanganan Sampah
Advertisement
Advertisement